COA - Akal manusia itu terbatas, ini adalah fakta, itulah mengapa banyak fenomena2 yang terjadi di dunia ini terasa tidak masuk akal namun benaran terjadi dan diterima secara umum. Meskipun kita terbiasa berpikir berdasarkan logika praktis dan pengalaman indrawi, hal ini tidak menghalangi manusia untuk mencoba memahami hal2 diluar indrawinya. Karena ada banyak hal yang, meskipun tampak tidak logik, ternyata benar-benar terjadi dan bahkan diterima secara umum, terutama dalam sains dan psikologi.
Dibawah ini beberapa contoh fenomena nyata yang bertentangan dengan intuisi manusia, namun telah terbukti dan diterima oleh komunitas ilmiah maupun masyarakat luas.
1. Fenomena Kuantum, Dunia Mikro yang tidak masuk akal
Fisika kuantum adalah cabang ilmu yang mempelajari perilaku partikel sangat kecil, seperti elektron dan foton. Di skala ini, hukum-hukum fisika klasik yang biasa kita pakai di dunia makro tidak lagi berlaku.
- Superposisi, partikel bisa berada di dua tempat atau dua keadaan sekaligus sampai diukur.
- Entanglement (Keterikatan Kuantum), dua partikel yang saling terhubung bisa mempengaruhi satu sama lain secara instan, meskipun dipisahkan oleh jarak ribuan kilometer.
- Elektron tidak punya lintasan pasti, melainkan probabilitas berada di lokasi tertentu.
- Dualitas Gelombang-Partikel, cahaya dapat bertindak sebagai gelombang dan partikel, tergantung bagaimana kita mengukurnya.
- Efek Placebo, mengonsumsi pil kosong bisa menyembuhkan gejala penyakit hanya karena seseorang percaya itu adalah obat.
- Ilusi Optik otak bisa “melihat” sesuatu yang tidak benar-benar ada, atau menafsirkan bentuk dan warna dengan cara yang salah.
- Cognitive Dissonance, manusia bisa memegang dua kepercayaan yang bertentangan secara bersamaan dan tetap merasa nyaman.
- Paradoks Banach–Tarski, sebuah bola bisa dipotong menjadi beberapa bagian secara abstrak, lalu disusun kembali menjadi dua bola yang sama besar tanpa menambah volume. Ini mustahil secara fisik, tapi sah secara matematika.
Tak Hingga (∞), dalam matematika, kita bisa menjumlahkan bilangan tak hingga dan mendapatkan hasil terbatas. Ini bertentangan dengan pemahaman awam tentang jumlah atau ukuran.